Aku dan Jiwa yang Kosong

Jiwaku yang kosong
Tak bergeming sama sekali
Hanya duduk diam
tak berdaya di sudut ruang
Ya , hanya ada aku di ruang itu
Ruang yang bahkan tak mampu kutempuh luasnya
Ruang yang sperti labirin
, disanalah aku diam
Ingin rasanya aku mejerit
Meminta tolong
Tapi mulutku seolah terkunci
Beribu kata ingin kuucapkan , tapi tak satu katapun dapat ku keluarkan
Ingin ku berkata ''Tuhan , tolong aku ''
Tapi Tuhan hanya diam
Seolah berkata '' Bersabarlah , Aku akan memberimu jalan keluar terbaik ''
Tapi , aku butuh seseorang !
Seseorang yang kiranya
Mau mendengarkan segala ungkapan hati , yang lama tertanam dan terkubur dalam ,
begitu dalam , hingga sulit untuk menggalinya lagi
Dulu , ya HANYA dulu
Ada seseorang yang mau mendengarkan segalanya
Seorang kakak yang mau mendengarkan segala kesahku
Ya dialah Bintangku !
Bintang yang selalu terangi hariku yang dulunya gelap
Tapi , kini , sinarnya telah redup untuk selamanya
Tak ada bintangku yang sinarnya mentupi sgla lara masa lalu yang kelam
Tak ada lagi yang mengisi hari-hariku yang benar-benar tak bercahaya dengan sinarnya
Yang selalu sejukkan hatiku ...
Kini , jiwaku benar-benar sepi
Tak ada bisa mengusir segala laraku yang menguntit
Dan tak ada yang membuatku tersenyum
Ingin ku ceritakan segala lara yang hadir ..
Tapi, aku bahkan tak tau harus bercerita pada siapa
Oh , Tuhan..
Adilkah ini ?
Salahkah jika aku Memohon Untuk Mati ?
Lalu , dengan siapa lagi aku harus berbagi kesahku ?
Haruskah ku bicara dengan
sebuah ranting pohon ?
Atau bertanya pada embun yang tak pernah menuntut siang dan malam ?
Haruskah aku menyekanya sendiri ?
Bisakah aku ?
Oh Tuhan , tolong aku ...
Hanya ridha-Mu yang ku tunggu
Hanya tonggak kebahagiaan yang ingin ku peroleh ...